MODUL 2.2 KSE
Aksi Nyata Modul 2.2, Pembelajaran Sosial Emosional ini menggunakan Model 1: 4F (Facts, Feelings, Findings, Future). 4F merupakan model refleksi yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway. 4F dapat diterjemahkan menjadi 4P, dengan pertanyaan sebagai berikut (disesuaikan dengan yang sedang terjadi pada saat penulisan jurnal):
Facts (Peristiwa): Ceritakan pengalaman Anda mengikuti pembelajaran pada minggu ini atau pada saat menerapkan aksi nyata ke dalam kelas? Apa hal baik yang saya alami dalam proses tersebut? Ceritakan juga hambatan atau kesulitan Anda selama proses pembelajaran pada minggu ini? Apa yang saya lakukan dalam mengatasi kendala tersebut?
Feelings (Perasaan): Bagaimana perasaan Anda selama pembelajaran berlangsung? Apa yang saya rasakan ketika menerapkan aksi nyata ke dalam kelas? Ceritakan hal yang membuat Anda memiliki perasaan tersebut.
Findings (Pembelajaran): Pelajaran apa yang saya dapatkan dari proses ini? Apa hal baru yang saya ketahui mengenai diri saya setelah proses ini?
Future (Penerapan): Apa yang bisa saya lakukan dengan lebih baik jika saya melakukan hal serupa di masa depan? Apa aksi/tindakan yang akan saya lakukan setelah belajar dari peristiwa ini?
Facts (Peristiwa):
Seperti biasa pada modul-modul sebelumnya tetap menggunakan alur belajar yang disingkat dengan akronim MERDEKA, terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut: Mulai dari diri, Eksplorasi konsep, Ruang kolaborasi, Demonstrasi kontekstual, Elaborasi pemahaman, Koneksi antar materi, dan Aksi nyata.
Setelah alur belajar ini sampai pada Aksi Nyata, terlebih dahulu menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Sosial Emosional di kelas. Memang sebelumnya dalam PBM tidak menerapkan strategi pembelajaran Berdiferensiasi dan PSE, karena saya beranggapan bahwa ini bukan materi pokok.
Ternyata pembelajaran ini sangat penting dan berguna, bukan hanya bagi guru dan murid, tetapi juga bagi komunitas sekolah. Pembelajaran sosial dan emosional merupakan pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif bagi seluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi sebenarnya memungkinkan anak dan orang dewasa di sekolah untuk memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional.
PSE berbasis kesadaran penuh (Mindfulness sosial emotional learning) dan Well Being merupakan latihan kesadaran penuh dalam kondisi nyaman, sehat, dan bahagia. Dalam PSE melahirkan 5 Kompetensi Sosial Emosional (KSE) yaitu; Kesadaran diri, Pengelolaan diri, Kesadaran sosial, Keterampilan relasi, dan Pengambilan Keputusan yang bertanggung jawab.
Hal baik yang diperoleh dalam penerapan strategi Pembelajaran Sosial Emosional berbasi kesadaran penuh dan kondisi nyaman sehat dan bahagia (mindfulness and well being) di kelas sangat menarik dan mendapatkan pengalaman yang sangat berharga. Saya selalu berharap dalam menghadapi murid di kelas dalam bentuk rupa dan warna seragam.
Oh, ternyata murid yang saya hadapi beraneka ragam dan saya hanya mau memperlakukan dalam satu model dan ragam saja. Ada murid ditemukan di kelas, indisipliner, belum duduk dengan tenang, sudah ada anak yang melapor ini dan itu, ada yang minta izin, ada yang tidak punya ini dan itu, ada yang belum sarapan, dan lain sebagainya kejadian yang dihadapi. Kalau tidak ada kesadaran penuh yang dimiliki, maka emosi ini akan membuncah sampai ke ubung-ubung.
Saya memncoba mempraktikkan latihan dengan berkesadaran penuh (mindfulness) yaitu STOP (Stop- Berhenti, Take e deep breathe- Tarik napas dalam, Observe- Amati, Proceed- Lanjutkan). Alhamdulillah sangat dahsyat, bisa meredam emosi negatif. Untung sekali adanya Pembelajaran sosial Emosional Berkesadaran penuh dan Well being ini, luar biasa.

Komentar
Posting Komentar