AKSI NYATA MODUL 1.1
1.1.a.9.AKSI NYATA MODUL 1.1
Assalamualaikum Wr Wb.
Perkenalkan, nama saya Tuning Agustin. Saya adalah calon guru penggerak angkatan 7 dari SD Negeri 06 Nanga Pinoh Kabupaten Melawi Kalimantan Barat. Pada kesempatan ini saya akan menyampaikan kesimpulan dan refleksi terhadap materi modul 1.1 tentang pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara.
Penulis | : | TUNING AGUSTIN |
Diterbitkan | : | 04 November 2022 |
CGP Angkatan 7 - Kabupaten Melawi, KALBAR- Apa yang Anda percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum Anda mempelajari modul 1.1?
- Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari modul ini?
- Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda mencerminkan pemikiran KHD?
Sebelum saya mempelajari modul 1.1 mengenai Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional β Ki Hajar Dewantara, sebagai guru saya meyakini bahwa pengajaran itu sama dengan pendidikan dan dalam kegiatan pembelajaran, guru merupakan sumber utama kegiatan belajar. Dalam pembelajaran saya slalu berpikir jika peserta didik tidak diberikan pemahaman materi oleh guru maka anak tersebut tidak akan paham dengan materi pembelajaran tersebut.Kegiatan di kelas yang masih saya lakukan yakni : - Saya percaya bahwa kegiatan/proses belajar mengajar dikatakan berhasil jika semua anak mencapai KKM dalam semua mata pelajaran
- Memberikan tugas yang seragam tanpa mempertimbangkan keragaman potensi peserta didik
π§
Banyak hal yang saya pelajari tentang konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara melalui modul 1.1 Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional β Ki Hajar Dewantara. Konsep-konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara memberi pengaruh yang besar terhadap pemikiran saya mengenai apa itu pendidikan. Pengajaran ternyata tidak sama dengan pendidikan. Pengajaran merupakan salah satu bagian dari pendidikan sedangkan, pendidikan diartikan sebagai tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak, maksudnya pendidikan menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
Sebagai seorang pendidik, kita dapat diibaratkan petani/tukang kebun, dan anak-anak yang kita didik diibarakan sebagai benih. Misalnya saja benih padi. Kita sebagai pendidik hanya dapat menuntun tumbuhnya padi tersebut, kita dapat memperbaiki kondisi tanah, memelihara tanaman padi, memberi pupuk dan air, cukup pencahayaan, tetapi kita tidak dapat mengganti kodrat-nya padi. Kita tidak bisa memaksa padi itu tumbuh seperti kedelai, misalnya.
Setiap anak dilahirkan membawa kodratnya yaitu kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam anak berbeda-beda. Kodrat alam anak yang tinggal di perkebunan karet/sawit akan beda kodratnya dengan anak yang tinggal di kota. Mereka memiliki keunikan, potensi, bakat dan minat yang berbeda-beda. Sedangkan kodrat zaman berhubungan dengan zaman yang dialami oleh peserta didik pada saat pembelajaran berlangsung. Untuk pendidikan saat ini, para pendidik harus menekankan pada kemampuan anak untuk memiliki keterampilan dalam hal IT.
Menurut KHD ada 3 prinsip untuk melakukan perubahan atau sering disebut 3 asas Trikon, diantaranya yaitu: Kontinuitas, konvergensi, dan konsentris. Kontinuitas maksudnya adalah ketika belajar kita harus berkelanjutan. Konvergensi maksudnya adalah pendidikan harus memanusiakan manusia. Ketiga adalah konsentris yakni pendidikan harus menghargai keberagaman.
π§Hal-hal yang akan saya terapkan agar kelas saya mencerminkan Ki Hajar Dewantara yaitu :
Saya akan belajar dan terus belajar, yang paling utama adalah saya harus mengakui kekurangan saya dan terus belajar untuk memperbaikinya, terutama dalam hal komunikasi dengan siswa agar komunikasi/pembelajaran saya di kelas lebih menyenangkan
Saya akan menerapkan pembelajaran yang asyik dan menyenangkan di sekolah saya. mencoba menciptakan suasana kelas yang menyenangkan. Pembelajaran seharusnya membuat anak-anak bahagia bukan terbebani.
Saya tidak ingin seperti dulu lagi yang menuntut anak didik saya mendapat nilai tinggi di dalam semua mata pelajaran. Saya harus meyakini bahwa setiap anak memiliki potensi, minat dan bakat yang berbeda-beda.
Semangat
To Be Continued....
- Saya percaya bahwa kegiatan/proses belajar mengajar dikatakan berhasil jika semua anak mencapai KKM dalam semua mata pelajaran
- Memberikan tugas yang seragam tanpa mempertimbangkan keragaman potensi peserta didik
π§
Banyak hal yang saya pelajari tentang konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara melalui modul 1.1 Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional β Ki Hajar Dewantara. Konsep-konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara memberi pengaruh yang besar terhadap pemikiran saya mengenai apa itu pendidikan. Pengajaran ternyata tidak sama dengan pendidikan. Pengajaran merupakan salah satu bagian dari pendidikan sedangkan, pendidikan diartikan sebagai tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak, maksudnya pendidikan menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
Sebagai seorang pendidik, kita dapat diibaratkan petani/tukang kebun, dan anak-anak yang kita didik diibarakan sebagai benih. Misalnya saja benih padi. Kita sebagai pendidik hanya dapat menuntun tumbuhnya padi tersebut, kita dapat memperbaiki kondisi tanah, memelihara tanaman padi, memberi pupuk dan air, cukup pencahayaan, tetapi kita tidak dapat mengganti kodrat-nya padi. Kita tidak bisa memaksa padi itu tumbuh seperti kedelai, misalnya.
Setiap anak dilahirkan membawa kodratnya yaitu kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam anak berbeda-beda. Kodrat alam anak yang tinggal di perkebunan karet/sawit akan beda kodratnya dengan anak yang tinggal di kota. Mereka memiliki keunikan, potensi, bakat dan minat yang berbeda-beda. Sedangkan kodrat zaman berhubungan dengan zaman yang dialami oleh peserta didik pada saat pembelajaran berlangsung. Untuk pendidikan saat ini, para pendidik harus menekankan pada kemampuan anak untuk memiliki keterampilan dalam hal IT.
Menurut KHD ada 3 prinsip untuk melakukan perubahan atau sering disebut 3 asas Trikon, diantaranya yaitu: Kontinuitas, konvergensi, dan konsentris. Kontinuitas maksudnya adalah ketika belajar kita harus berkelanjutan. Konvergensi maksudnya adalah pendidikan harus memanusiakan manusia. Ketiga adalah konsentris yakni pendidikan harus menghargai keberagaman.
π§Hal-hal yang akan saya terapkan agar kelas saya mencerminkan Ki Hajar Dewantara yaitu :
Saya akan belajar dan terus belajar, yang paling utama adalah saya harus mengakui kekurangan saya dan terus belajar untuk memperbaikinya, terutama dalam hal komunikasi dengan siswa agar komunikasi/pembelajaran saya di kelas lebih menyenangkan
Saya akan menerapkan pembelajaran yang asyik dan menyenangkan di sekolah saya. mencoba menciptakan suasana kelas yang menyenangkan. Pembelajaran seharusnya membuat anak-anak bahagia bukan terbebani.
Saya tidak ingin seperti dulu lagi yang menuntut anak didik saya mendapat nilai tinggi di dalam semua mata pelajaran. Saya harus meyakini bahwa setiap anak memiliki potensi, minat dan bakat yang berbeda-beda.
Semangat
To Be Continued....
Komentar
Posting Komentar